Pada bentuk ini kedudukan organisasi
yang bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu berada diluar
institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini, biasanya untuk
suatu wilayah kerja tertentu dan/atau untuk kepentingan tertentu, dibentuklah
suatu organisasi, diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang
diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu, misalnya suatu
badan penyelenggara program asuransi kesehatan, yang untuk kepentingan
programnya, membentuksuatu unit program menjaga mutu, guna memantau, menilai
serta mengajukan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh berbagai institusipelayanan kesehatan yang tergabung dalam
program yang dikembangkannya.
Pada program menjaga mutu eksternal
seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan kesehatan, yang biasanya sulit
diterima.
1. Menetapkan
Masalah Mutu
Masalah adalah sesuatu hal yang tidak
sesuai dengan harapan. Dengan demikian, masalah mutu layanan kesehatan adalah
kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan dari berbagai dimensi
mutu layanan kesehatan termasuk kepuasan pasien, kepuasan petugas kesehatan,
dan kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan standar layanan kesehatan
sewaktu memberikan layanan kesehatan kepada pasien. Masalah mutu layanan
kesehatan dapat dikenali dengan berbagai cara antara lain :
a.
Melalui pengamatan langsung terhadap
petugas kesehatan yang sedang melakukan layanan kesehatan.
b.
Melalui wawancara terhadap pasien dan
keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
c.
Dengan mendengar keluahan pasien dan
keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
d.
Dengan membaca serta memeriksa catatan
dan laporan serta rekam medik.
Inventarisasi masalah mutu layanan
kesehatan dasar akan dilakukan oleh kelompok. Jaminan mutu layanan kesehatan
melalui curah pendapat atau teknik kelompok nominal. Setiap anggota kelompok
diminta mengemukakan sebanyak mungkin masalah mutu layanan kesehatan. Setelah
terkumpul, masalah utu tersebut harus diseleksi untuk membedakan mana yang
benar-benar masalah mutu atau bukan. Seleksi dilakukan melalui klarifikasi dan
komfirmasi terhadap masalah yang terkumpul.
Klarifikasi di sini ditujukan untuk
menghilangkan atau memperjelas masalah yang belum atau tidak jelas dan untuk
menghindari terjadinya masalah mutu layanan kesehatan yang tumpang tindih.
Komfirmasi maksudnya adalah terdapatnya dukungan data untuk setiap masalah yang
telah diklarifikasikan sebagai bukti bahwa masalah mutu layanan kesehatan
memang ada. Setelah dilakukan klarifikasi dan konfirmasi, maka yang bukan
masalah mutu akan disingkirkan, sementara masalah mutu yang tersisa akan
ditentukan prioritasnya. Masalah mutu yang baik dapat digunakan sebagai bahan
ajar untuk mencari pengalaman dalam memecahkan masalah mutu layanan kesehatan.
Karakteristik masalah mutu semacam ini antara lain :
a.
Mudah dikenali, karena biasanya dapat
dipecahkan dengan mudah dan cepat.
b.
Masalah mutu layanan kesehatan, yang
menurut petugas layanan penting;.
c.
Masalah mutu layanan kesehatan yang
mempunyai hubungan emosional dengan petugas layanan.